Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemburu Planet NASA Temukan 10.000 Dunia Alien dalam 2 Tahun

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Ilustrasi satelit pemburu planet TESS NASA. Kredit: NASA's Goddard Space Flight Center/Space
Ilustrasi satelit pemburu planet TESS NASA. Kredit: NASA's Goddard Space Flight Center/Space
Iklan

TEMPO.CO, Washington - Satelit pemburu planet terbaru milik NASA telah mengidentifikasi sekitar 10 ribu planet alien dalam misi selama dua tahun. Menurut para ilmuwan yang tergabung dalam tim Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS), yang fokus pada pencarian planet di luar tata surya bumi, 3.500 planet di antaranya berukuran lebih kecil dari Neptunus, sebagaimana dilaporkan Space, 8 Agustus 2018.

Baca:
Mau Lihat 18 Ribu Asteroid di Dekat Bumi? Simak Animasi NASA Ini
Mayoritas Warga Rusia Tak Percaya NASA Mendarat di Bulan

Ini bukan perkiraan pertama yang dibuat para ilmuwan tentang jumlah planet yang akan ditemukan TESS. Namun perkiraan baru ini dianggap signifikan karena data diambil dari pengukuran besar yang dibuat misi dari Eropa, yang disebut Gaia. Gaia menunjukkan lokasi lebih dari 1,5 miliar bintang di Bima Sakti.

Petunjuk lokasi itu menjadi sesuatu yang penting karena isinya memberi tahu para astronom mengenai seberapa jauh lokasi dari bintang tertentu. Dengan memadukan informasi tersebut dengan kecerahan bintang yang diamati, ilmuwan dapat mengetahui seberapa besar obyeknya.

Lebih lanjut, TESS diklaim paling baik dalam menemukan planet di sekitar bintang yang lebih kecil. Jadi, dengan adanya data Gaia, para ilmuwan dapat meneliti lebih baik.

Perkiraan ini menggunakan seberapa jauh planet-planet menyimpang dari piringan orbit yang sempurna. Kerapian gerak orbital tersebut mempengaruhi jumlah planet yang dapat diidentifikasi metode transit TESS. Metode ini memanfaatkan kemiringan kecil dalam kecerahan bintang saat planet melewati matahari dan instrumennya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Satelit tersebut mengirimkan data ilmiah terbaru ke bumi secara periodik tiap 13,5 hari atau ketika satelit tersebut berada dalam jarak terdekat pada bumi selama orbitannya.

"Saya senang bahwa misi pemburu planet baru kami siap untuk mulai menjelajahi lingkungan tata surya kita untuk dunia baru," kata Paul Hertz, Direktur Divisi Astrofisika NASA, dalam siaran pers. "Sekarang kami tahu ada lebih banyak planet daripada bintang di alam semesta kita. Saya menanti-nantikan dunia aneh dan fantastis yang bakal kami temukan."

Simak artikel lain tentang satelit NASA di kanal Tekno Tempo.co.

SPACE | MLIVE | FARAH DIBAJ

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

5 jam lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.


Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

9 jam lalu

Perekayasa Ahli Utama Pusat Riset Teknologi Roket, Rika Andiarti bersama teknologi roket hasil karya BRIN. Dok. Humas BRIN
Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.


5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

Menu Long Tail Hotdog di Three house Cafe di Jalan Hasnudin, Bandung, Jawa Barat. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah


OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

4 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra (Gizmochina)
OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.


Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

5 hari lalu

vivo ekspansi bisnis ke 6 negara Eropa.
Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.


Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

8 hari lalu

Penjelajahan Empat Dekade Voyager
Cara NASA Mengontak Kembali Voyager 1, Penjelajah Bintang yang Hilang Kontak Selama 5 Bulan

NASA memakai kode baru untuk mencolek kembali pesawat antarbintang, Voyager 1, yang sempat hilang kontak.


Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

9 hari lalu

Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, saat meresmikan pembangunan Fasad dan Gedung UPT Balai/Loka Monitor Spektrum Frekuensi Radio (SFR) Kelas I Makassar, di Gowa, Kamis 1 Februari 2024.
Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.


Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

23 hari lalu

Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono saat mengikuti rapat dengar pendapat dengan Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 18 Maret 2024. Rapat tersebut beragendakan perkenalan Kepala Otorita IKN beserta jajarannya dan pemaparan progres pembangunan IKN. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kepala OIKN Klaim Pembangunan IKN Bawa Manfaat untuk Semua Pihak, Bagaimana Faktanya?

Kepala Badan Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) Bambang Susantono klaim bahwa pembangunan IKN akan membawa manfaat bagi semua pihak.


Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

24 hari lalu

Gerhana matahari total terlihat di Dallas, Texas, AS, 8 April 2024. NASA/Keegan Barber
Jutaan Orang Terpukau Gerhana Matahari Total di Amerika Utara

Cerita orang-orang yang menikmati dan berburu fenomena gerhana matahari total di Amerika Utara. Tetap terpukau meski sebagian terganggu awan.


Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

25 hari lalu

Pesawat jet riset WB-57 milik NASA. Foto: NASA
Perburuan Korona Saat Gerhana Matahari Total Hari Ini Kerahkan Pesawat Jet NASA

Para peneliti matahari telah menunggu bertahun-tahun untuk momen 4 menit gerhana matahari total di Amerika pada Senin pagi-siang ini waktu setempat.